Iklan

Sunday, June 10, 2012

Psikologi Perkembangan anak terhadap Dhamma


Ditulis oleh : Tjung teck, CH.
Psikologi Perkembangan anak terhadap Dhamma dan baik di lihat dari berbagai sudut pandang Buddhis.

Psikologi perkembangan anak terhadap Dhamma dapat terjadi di saat anak-anak dari Psikologi perkembangan yang mencakup 1.Perkembangan anak,2.Psikologi Perkembangan anak sejak dari kontrasepsi,hubungan istri dan lahirlah anak bayi,jadi Psikologi perkembangan dari sejak awal dan akhirnya sampai remaja dan akhirnya hari tua dan Mati.Kendati ini suatu proses alam yang kelak terjadi bagi siapa saja tentunya Manusia atau Makhluk hidup,jadi kejadian ini juga dapat di hubungkan dengan kehadiran manusia baru dalam dunia ini,seperti bayi yang baru lahir dari perut sang ibu dan perkembangan ini juga dapat terlihat dengan kehidupan beragam masing-masing Individu,namum ini juga semua aspek kehidupan sang bayi dapat di pelajari dari sisi Psikologiperkembangan anak ini dari tahap menyusui,bahasa ibu bagi bayi dan berbicara,.

Teori Piaget menjelaskan tentang pengertian seseorang mengalami perkembangan dari lahir sampai menjadi dewasa. Dalam tahap-tahap perkembangannya masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Piaget membedakanya dalam empat tahap perkembangan kognitif seseorang antara lain  tahap sensorimotor pada usia 0-2 tahun, tahap praoperasional usia 2-7 tahun, tahap operasi kongkret pada usia 7-11 tahun dan tahap operasi formal setelah usia 11 tahun keatas. Perkemabngan tahap-tahap tersebut berurutan karena setiap tahap memerlukan tahap sebelumnya. Awal dan perkemabngan tahap-tahap tersebut dapat berbeda untuk setiap pribadi ( Davidoff, 1988 :371)

Anak  tahap telap,duduk,gesot,berdiri,berjalan dan sampai berlari ini juga mempunyai proses yang bertahap bagi sang bayi atau anak itu,Walaupun seorang bayi dengan kognitifnya dari olar ini juga sudah Mempengarui Psikologinya dari awal dan perkembangan secara indra Penglihatan,indra pendengaran,indra penciuman,indra pemgecap atau mulut dan fisik motorik baik juga secara mental dalam perkembangan bagi anak ini.

Psikologi Perkembangan umunya juga berhubungan dengan :
  1. Kwantitatif (Pertumbuhan)
  2. kwalitatif (Perkembangan)
Kwantitatif dari sejak di lahirkan sampai hari tua,umur bertambah tua,tinggi,berat badan yang bersifat pertumbuhan berdasarkan suatu proses jumlah sel dalam tubuh yang bersifat(iverlibel)yang bersifat tidak kembali keawal.

Kwalitatif dari Perkembangan Psikologi yang bersifat turunan dari orang tua,walaupun juga ada faktor-faktor tertentu dari proses genetik,seperti anak ediot,autis,anak cacat sejak lahir,jadi pertumbuhan bersifat dinamis dalam perkembangan anak dalam Psikologi Prenatal bagi anak pertumbuhan lambat apabila seorang anak akibat stress dari sang ibu dalam kandungan,ibu keracunan obat-obatan,gizi kurang,alkohol,merokok,,sehingga perkembangan seorang anak bisa terganggu dan berkembang.

Perkembnagan Psikologi Perkembangan bagi anak terhadap Dhamma juga bisa di berikan dengan tahap awal bagi sang anak dari tentunya Ibu dan keluraga yang bergama Buddha dan sang ibu juga mengerti dengan ajaran Agamanya yang bisa di berikan kepada sang anak baik dari masa perkembangan si anak itu,tentunya dengan bahasa anak dan bahasa ibu,walaupun sejak perkembanngan anak juga dari tadahap awal,sehingga sejak perkembangan dhamma juga sudah dapat di berikan dengan bahasa ibu dari prilaku sang ibu kepada anak,Dhamma dalam hubung Ajaran sang Buddha tentunya memberikan suatu perkembangan yang secara baik dalam perkembangan anak dari hal hubungan sebab akibat yang di tumbulkan,seperti disaat perkembanngan anak dalam duduk dan mulai berdiri dan terjatuh lagi dan duduk kembali lalu sang bayi menagis karena terduduk lagi karena sakit,sehingga sang ibu datang dan menyapanya dan mengelus-gelus dan mengendongnya dengan bahasa ibu dengan tujuan supaya bayi tidak menagis lagi,kemudian ibu juga sudah memberikan suatu dhamma bagi bayi,walupun sang bayi juga belum tahu sebab akibat yang terjadi tadi,jadi dhamma juga baik di berikan sejak dini dimana seorang anak dalam tahap perkembangan baik fisik,mental dan spiritul secara tidak langsung,namun peranan orang tua yang terutama begitu juga bagi perkembangan dan kepercayan kepada agamanya kelak di kemudian hari dari hal prilaku barbuat baik dan prilaku berbuat jahat yang bisa terjadi dimana saja dimana anak kalau masa perkembangan anak tidak diarahkan oleh orang tuanya.

Prenatal
Faktor Prenatal juga dari faktor orang tua suka jajan maka terjadi penyakit,maka anak perkembangannya terganggu,Prenatal juga proses kelahiran tidak teratur seperti dalam masa hamil ketuban pecah,anak bisa mati,faktor kalahiran di vakum,faktor kelahiran yang di sesar.Paska Prenatal perkembangan anak terganggu akibat jatuh,step,sakit,yang bisa mempengarui kecerdasan si anak dalam pertumbuhan.Psikologi perkembangan di sebabkan si anak akibat si bayi dibuang dampak psikologi perkembangan terganggu.Psikologi perkembangan juga bisa bagi anak sejak lahir,seperti lahir si anak telungkup,duduk,berjalan gesot,berdiri,berjalan,Psikologi dilihat perkembangan monotoriknya tumbuh,misalnya anak tidak bisa berbicara,tes IQ,anak telambat pertumbuhan terhadap gizi dan pertumbuhannya terhambat,Perkembangan manusia ada 3 yaitu:
  • Fisik
  • kognitif
  • sicososial
  • Fisik kalau sakit dapat terganggu dari pikiran,kurang cerdas,tidak bersemagat,cepat putus asa,malas,begitu juga mental juga terganggu muda letih,dan lemas.
  • Kognitif dalam mempelajari psikologi perkembangan dapat di lihat 3 priode:
  1. Minat awal mempelajari perkembangan anak oleh Plato
  2. Perbedaan-perbedaan individu mempunyai dasar genetis
  3. Potensi individu di katakannya sudah di tentukan oleh faktor keturuna.artinya sejak lahir anak telah memiliki bakat-bakat.
Berdasarkan perkembangan anak dalam tahap modren sekarang ini juga tidak beda jauh dengan perkembangan anak jaman dahulu,cuman perbedaan jaman saja yang dapat mempengarui setiap perkembangan bagi anak yang baru lahir,walupun setiap perkembangan psikologinya juga berbeda dengan jaman modren ini yang sudah di pengaruhi oleh berbagai iptek,internet dan ilmu pengetahuan modren itu,walaupun dasar-dasar dari setiap perkembangan anak juga banyak di ketemukan dengan corak ragam yang sama,sehingga ini merupakan suatu tolak ukur untuk memulai mempelajari setiap psikologi perkembangan anak dalam setiap even kehidupan manusia ini,jadi Psikologi perkembangan anak juga di lihat dari sudut pandang Buddhis juga banyak hasil yang bisa di kaji secara konkrit dimana banyak Penganut agama buddha tentunya yang dari masyarakat umat Buddhis itu,namum tidak beda jauh dengan psikologi Asia dan Psikologi barat yang kian hari terus berkembang dengan ciri ragam yang berbeda-beda terus menerus,kemudian psikologi manusia ini juga tidak terhitung banyaknya.

Pada abat ke 17 seorang filosof Inggris Jhon locke (1632-1704)
  1. Pengalaman dan pendidikan adalaj faktor yang paling menetukan dalam perkembangan anak ,dia tidak mengakui adanya kemampuan bawaan(innateknowldge)
  2. Isi kejiwan anak ketika dilahirkan diibarati secara kertas kosong,dimana corak dan bentuk kertas tersebut sangat ditentukan bagimana cara kertas itu ditulis
  3. Locke memberi istilah Tabula rasa (blank slate)mengungkap pentinnya pengaruh pengalaman dan lingkungan hidup terhadap perkembangan anak.
Hubungan dengan Psikologi Asia tentunya yang beragam Buddha tentunya ini juga tidak beda jauh cuman psikologi perkembangan anak juga diisi dengan paham dan kepercayan agama buddha tentunya agama yang di anutnya itu,jadi Dhamma ajaran sang Buddha juga bisa di nilai dalam tahap psikologi perkembangan anak dari sejak lahir di keluarga Buddhis ini,jadi psikologi perkembangan anak dengan ajaran Dhamma manfaat juga besar bagi perkembangan anak dari perbuatan jahat atau prilaku jahat menjadi prilaku berbuat baik dengan sebab akibat yang bergantungan yaitu karma,jadi dengan pendidikan moral dan spiritual dari orang tua dan guru dari sekolah ini juga dapat bermafaat bagi dirinya dan orang lain,jadi setiap hubungan psikologi perkembangan anak juga banyak di lihat dari setiap lingkungan dimana anak itu tumbuh dewasa dengan orang tua dan lingkungan dimana di lahir,sehingga perkembangan anak juga dapat di lihat berbagi sudut pandang sejak perkembangan anak itu juga dengan dilihat prilaku,moral,emosional,Id,ego,super ego dari perkembangan anak itu yang bisa di kendalikan oleh dirinnya sendiri dengan masa perkembangan sejak dini di mana dengan paham-paham ajaran agama tentunya Agama Buddha itu melalui Dhamma.

Banyak perbuat jahat akibat dari dirinya sendiri yang tumbuh dengan dewasa atau dari tahap psikologi perkembangan remaja ini akan berdasarkan hasil dari psikologi perkembangan anak dari sejak di lahirkan,dengan fisik yang sehat maka perkembangan anak akan jauh lebih baik dan muda mengerti apa arti setiap kehidupan ini baik prilaku jahat dan prilaku buruk,sehingga kalau anak yang fisik terganggu akibat sejak lahir maka paham untuk kehidupan ini agak sulit baginya untuk memahami apa arti kehidupan ini,jadi ini juga dapat bermafaat bagi setiap individu,namum setiap kehidupan ini tidak semua normal tergatung kehidupan masing-masing individu dari mana asalnya,sehingga Ajaran Agama Buddha dapat berkembang juga tentunya dari tahap Perkembangan psikologi perkembangan anak tentunya dengan sikap dan prilaku berdasarkan Buddha dan Dhamma itu,dengan sikap ini maka nilai-nilai dari prilaku anak dapat di didik dengan prilaku untuk berbuat baik bagi dirinya sendiri dan orang lain,tentunya taat kepada agamanya dan beribada ke vihara dan ceitya itu.

Walaupun juga kenakal anak anak juga bisa terjadi disuatu hari apabila tidak kendalikan diri dari setiap kehidupan ini,maka psikologi perkembangan anak ini juga dapat di arahkan keperbuatan baik dan tidak nakal lagi dalam kehidupan dengan ajaran Agama tentunya Agama Buddha,dengan psikologi perkembangan anak ini juga dilihat dari setiap aspek kehidupan dimana anak itu lahir dan tumbuh dewasa,walaupun sejak kecil anak dalam prilaku kognitif juga ada yang nakal,itu wajar saja dengan arahan yang benar maka perkembangan anak tidak terganggu oleh sebab lingkungan dan didikan dari orang tuanya,seperti contnya si anak kehilangan mainanya,maka dia akan mencarinya dengan berbagai fisik dan emosional yang ingin menemukan kembali mainannya yang hilang sampai tidak ketemu,maka si anak menagis sekuat-kuatnya,maka kalau sejak kecil tidak di arahkan yang benar oleh orang tua maka si anak apabila dewasa juga akan berprilaku menjerit dan sekeras-kerasnya apabila mainannya hilang,sehingga akan menggangu perkembangan Psikologi anak yang lain.