Iklan

Thursday, July 5, 2012

Psikologi Pendidikan anak sejak dini.

Ditulis oleh: Tjung teck,CH
Psikologi pendidikan anak merupakan suatu kebutuhan hidup seorang individu dalam kehidupan baik lingkungan anak itu tumbuh dewasa.

Psikologi Pendidikan suatu kebutuhan hidup bagi seorang anak baik individu suatu kehidupan itu,sehingga dalam dunia pendidikan sangat membutuhan ruang dan waktu yang berkempanjangan dalam kehidupan individu itu,walupun setiap pendidikan itu juga berciri ragam dan berbeda-beda satu sama yang lain,adapun juga kesamaan itu juga di dunia pendidikan formal,sedangkan pendidikan nonformal juga du jumpai ketidak samaan dan kesamaan,walupun itu juga terdapat lingkungan masing-masing,namum semua itu berawal dari setiap induvidu itu berlanjut dengan kehidupan dimana seseorang itu hidup,Banyak dalam kehidupan manusia juga terdapat beragam masalah secara Psikologi dalam dunia Pendidikan,namun itu juga ada yang bermanfaat ada juga yang tidak bermanfaat bagi seorang anak didik,walupun juga tersedia berbagai guru pendidik di dalam itu,seperti orang dewasa,orang tua,guru,dosen,dan sebagainya itu,kadang-kadang dunia pendidikan juga berasal dari lingkungan anak itu mulai rumbuh dewasa,istilahnya pendidikan bahasa ibu,dari sejak oral,masa anak-anak,masa remaja,masa dewasa,masa menjadi orang tua,masa tua kakek-kakek dan nenek-nenek bagi wanita itu,kemudian psikologi pendidikan juga bisa saling pengarui mempengarui satu sama yang lain baik bentuk positip dan negatip itu,kendati semua itu kembali pada induvidu seseorang dalam kehidupan,dengan Prilaku baik dalam lingkungan Pendidikan maka prilaku seorang itu mencerminkan prilaku yang baik,sedangkan prilaku yang jahat atau buruk maka prilaku dalam kehidupan seorang itu juga mencermikan prilaku yang jahat atau buruk.
Definisi Psikologi Pendidikan
Ada beberapa ahli

1. Barlow (1985) mendefinisikan psikologi pendidikan sebagai sebuah pengetahuan berdasarkan riset psikologis yang menyediakan serangkaian sumber-sumber untuk membantu melaksanakan tugas sbg seorang guru dalam proses belajar mengajar secara efektif.

2. Tardif (1987) mendefinisikan psikologi pendidikan adalah “....Sebuah bidang studi yang berhubungan dgn penerapan pengetahuan ttg perilaku manusia untuk usaha-usaha pendidikan.”

Adapun ruang lingkupnya meliputi:

a. Context of teaching and learning (situasi atau tempat yang berhubungan dgn belajar dan mengajar).

b. Process of teaching and learning (tahapan-tahapan dlm memgajar dan belajar), dan

c. Outcomes of teaching and learning (hasil-hasil yang dicapai oleh proses mengajar dan belajar)

Psikologi pendidikan ini juga dilihat hasil dalam prilaku seorang dengan kondisi dimana pun orang itu berada,seperti contoh : seorang anak dalam dunia kehidupan baik pendidikan bahasa ibu sejaka anak itu di lahirkan,maka dari prilaku orang tuanya itu dapat mempengarui pendidikan seorang anak itu berkembang di kemudian hari,ibunya mengatakan yang baik berupa ucapan "mamm","papap","sususui",ini yang berkelanjutan masa kanak-kanaknya baik dan buruk itu ucapan,seperti halnya dengan ucapan yang di dengar oleh anak disaat lagi berteman baik ucapan kotor,tidak senono juga dapat membuat sianak teringat dan dapat di ucapkan apabila dia pulang kerumah dan ini merupakan pendidikan yang di pengaruhi oleh lingkungan setempat,maka dalam dunia pendidikan masyarakat berawal dari induvidu dimana muncul dunia pendidikan formal seperti Sekolah,Perguruan tinggi,Universitas yang merupakan suatu prospek kehidupan yang dapat bermafaat bagi anak didiknya,walupun dunia pendidikan juga berasal dari orang tua dan tema sebayahnya semasa kanak-kanak itu,sedangkan dunia pendidikan yang berasal dari sekolah maka,dunia pendidikan itu juga dapat mempengaruhi pikiran dan prilaku anak itu menjadi lebih baik dari sebelumnya dengan disisi oleh ilmu pemgetahuan dari gurunya itu.
Cara Mengajar yang Efektif oleh:(SRI HARTINI, S.PSI, M.SI)
A.Pengetahuan dan keahlian Profesional

Guru yang efektif menguasai materi pelajar dan keahlian atau keterampilan mengajar yang baik apabila:

Penguasaan materi kelas. Guru yang efektif harus berpengetahuan, fleksibel, dan memahami materi.
Strategi pengajaran.

Prinsif konstruktivisme. Konstruktivisme menekankan agar individu secara aktif menyusun dan membangun pengetahuan dan pemahaman. Menurut pandangan ini, guru bukan sekedar pemberi informasi ke pikiran anak, akan tetapi guru harus medorong anak untuk mengeksplorasikan dunia mereka.

Penetapan Tujuan & keahlian Perencanaan Instruksional.

Guru yang efektif tidak sekedar mengajar dikelas

tetapi mereka harus mampu menentukan tujuan pengajaran dan menyusun rencana untuk mencapai tujuan.


kehidupan manusia dalam kehidupan ini juga dengan pikiran dan prilaku yang berbeda satu sama lainnya,walupun dunia pendidikan di sekolah sudah di raih,dengakan prilaku juga ada yang berbeda-beda,akan tetapi ok lah ilmu pendidikan dapat yang sama di raih dengan ilmu pemgetahuan oleh guru yang memberikan,akan tetapi juga ada yang berbeda satu yang lain,musalnya ada yang dapat meraih dan mengerti sang guru mengajar ada juga yang tidak mengerti sang guru mengajar,dan ada juga sama sekali tidak mau tahu dengan persolan gurunya mengajar, sehingga tidak mengerti sama sekali materi yang di jari,ini kesalahan guru atau murid jadi kembali kepada person.
Keahlian manajemen kelas

Aspek penting lain untuk menjadi guru yang efektif adalah mampu menjaga kelas tetap aktif, dan mengorientasikan kelas dengan tugas-tugas, mempertahankan lingkungan belajar yang kondusif.

Keahlian motivasional.

Guru yang efektif punya strategi yang baik untuk memotivasi murid agar mau belajar, termotivasi dlm memilih sesuatu yang sesuai dengan minatnya dan memberikan kebebasan kpd murid untuk dapat berpikir kreatif.

Keahlian komunikasi
guru harus mampu berkomunikasi yang baik dengan murid


Tuesday, June 26, 2012

Psikologi kepribadian bagi anak untuk Agamanya

Ditulai oleh: Tjung teck,CH
Psikologi kepribadian anak bagi agamanya dengan prilaku kepribadian yang baik dan buruk dengan niat kepribadian beribada ini..... lah! anak dapat terlihat dalam komonitas kepribadian yang bersama dalam ritual beragama itu.

Psikologi kepribadian anak bagi agamanya suatu prilaku perbuatan dari pribadi anak yang ingin berbakti kepada agama dan kepercayaan itu, disaat muncul keinginan maka muncul penolakan yang baik dari pikiran dan pengaru dari dalam diri dan pengaru luar,berupa keinginan yang di dorong oleh setiap pikiran yang teringat dimana saat duduk di bangku sekolah yang di ajari setiap kali mata pelajaran agama itu,walupun juga ada anak yang di dorong oleh keinginan sendiri berupa.

Menurut Agus Sujanto dkk (2004), menyatakan bahwa kepribadian adalah suatu totalitas psikofisis yang kompleks dari individu, sehingga nampak dalam tingkah lakunya yang unik.

Pengertian Kepribadian (Personality)

Sedangkan personality menurut Kartini Kartono dan Dali Gulo dalam Sjarkawim (2006) adalah sifat dan tingkah laku khas seseorang yang membedakannya dengan orang lain; integrasi karakteristik dari struktur-struktur, pola tingkah laku, minat, pendiriran, kemampuan dan potensi yang dimiliki seseorang; segala sesuatu mengenai diri seseorang sebagaimana diketahui oleh orang lain.
Allport juga mendefinisikan personality sebagai susunan sistem-sistem psikofisik yang dinamis dalam diri individu, yang menentukan penyesuaian yang unik terhadap lingkungan. Sistem psikofisik yang dimaksud Allport meliputi kebiasaan, sikap, nilai, keyakinan, keadaan emosional, perasaan dan motif yang bersifat psikologis tetapi mempunyai dasar fisik dalam kelenjar, saraf, dan keadaan fisik anak secara umum.


Read more: KEPRIBADIAN >> Pengertian Kepribadian | belajarpsikologi.com 
kepercayaan dari kepribadian dirinya,berupa kongnitif dari didikan sejak kecil dari orang tua dan lingkungan dimana anak di besarkan,sehingga banyak prilaku kepribadian itu terlihat dengan kondisi disaat anak mulai terpengaru oleh ID yang dengan prilaku baik panca indra dan munculnya apa yang dapat di lihat dengan prilaku yang di contoh dari keluarga atau kedua orang tuanya itu,namum psikologi kepribadian itu juga dapat di kembangkan dengan kondisi dari anak itu berupa hubungan keinginan Ego yang mau dan ego yang penolakan dari dalam diri dan luar itu,jadi efeknya berupa dapat mempengaruhi kehidupan anak berupa apa saja baik dari pengaruh lingkungan itu,kemudian efeksi ini dapat mempengarui emosional baik dan buruk dari kondisi disaat itu,walupun emosi itu juga ada yang baik dan emosi yang kurang baik atau buruk,jadi emosinal yang baik tentunya baik untuk diri sendiri dan orang lain dalam kehidupan bersosialisasi,namum prilaku berbudaaya yang akan memperngarui setiap sisi kehidupan ini baik di tingkatkan kalau yang berbudaya yang baik,sedangkan berbudaya yang buruk cumana di kurangi setiap kali jumpa muncul,akan tetapi ini psikologi kepribadian yang kelap sekali muncul bagi individu atau setiap person bagi manusia yang dengan kepribadian yang berbeda-beda,walaupun dia seorang wanita dan pria itu.

Psikologi kepribadian juga bisa terlihat dengan hubungan dari kelompok yang bersamaan seperti disaat anak sekolah yang bersosialisasi di sekolah dalam kelompok pendidikan itu,sehingga komonitas itu juga bisa bersamaan dalam membelah atau memilih suatu kepribadian yang disatukan dengan berbentuk niat untuk bersama-sama dalam keperibadian untuk beribada dalam agamanya itu,walaupun juga banyak sisi lain dalam engan untuk mulai mempertunjukan kepribadian seorang itu,karena kepribadian seseorang itu sangat sensitip untuk di ajak untuk bergabung dalam satu komunitas bersama,walapun ada keterpaksaan di dalamnya itu,akan tetapi dengan tujuan yang baik maka keperibadian itu juga tidak ada penolakan,kepribadian bagi individu sangat senifikan bagi orang yang mulai hidup dengan kondisi milik kepribadian yang sering engan untuk bisa di utarakan atau bergabung dalam suatu sosial,namum itu juga bisa berfungsi bagi keluarga yang kerap sekali terjadi,walupun milik pribadi dapat di berikan untuk orang tua atau saudaranya,walaupun juga banyak memberatkan untuk engan memberikan kepada orang lain,seperti contonya si jack memiliki mobil dan diberikan kepada adikannya,namun jack mau pakai mobil itu maka,terjadi penolakan bagi jack untuk memberikan kepada adiknya, disebabkan jack sendiri milik pribadinya juga mau di pakai mobil,sehingga artenatip lagi untuk adik untuk memiliki kepribadinya sendiri berupa manabung dan membeli mobilnya sendiri,sehingga jack dan adiknya memiliki mobil kepribadiannya sendiri,walaupun kepribadian berberbentuk benda angkutan,sedangkan psikologi banyak sekali kepribadian yang berasal dari ujung kepala sampai kaki.istilahnya individu seseorang dari selulu badan baik pikiran,prilaku,ucapan,emosional,itu merupakan kepribadian seseorang dalam memperihatkan kepribadiannya dari berbagi sudut pandang, baik yang buruk dan ini merupakan suatu psikologi kepribadian yang harus di tulis kedalam kehidupan sehari-hari itu,jadi kepribadian seorang juga terlihat dengan kondisi dimana si anak itu mulai dengan kepribadian dari dalam misalnya kepribadian yang muncul dengan pikiran ingin memberi dan muncul emosional yang baik dari dalam dan dengan psikologi prilaku untuk memberi juga di berikan dengan niat dari pikiran itu,walupun juga ada pertimbangan dan ragu-ragu apabila pikiran di dorong oleh emosional yang kurang baik,akan apabila di berikan maka emosional baik itu tidak terjadi penolakan dan tidak muncul ragu-ragu,maka apa yang di berikan juga terjadi.

Motivasi bagi kepribadian anak itu juga dapat terlihat dengan prilaku dari si anak dalam kehidupan untuk mulai bereaksi dalam memperlihatkan apa yang di inginkan dan tidak mau di inginkan dalam berprilaku dalam lingkungan baik anak itu mulai beradaptasi dengan lingkungan baik dan apakah kualitas bagi anak itu dalam prilaku yang muncul dari kepribadian sianak itu dapat terlihat degan jelas hal yang baik dan buruk,contonya dengan kepribadian anak yang egonya yang tinggi, sering terjadi ketidak sepahaman bagi orang lain dengan keingin milik orang lain dan pelit tidak memberi kepada orang lain,sehingga sering sekali terjadi pro dan kontra kepribadian sendiri dan orang lain,namum semua itu juga sering terjadi bagi setiap orang lain dalam masyarakat itu,akan tetapi kepribadian ini lah yang harus mulai di ketahui dengan seksama dalam ilmu psikologi kepribadian yang berhubungan dan prodan kontra bagi kepribadian satu sama yang lain,kalau kepribadian yang kontra maka ketidak sesuaian kepribadian sama yang lain,contonya seperti seorang wanita yang jatuh cinta kepada seorang pria,sewaktu bercinta mereka mulai dari kelas 1 SMA di mana masa indah duduk di bangku sekolah itu,namun dengan kepribadian yang saling memiliki maka juga ada sisi lain terjadi kepribadian dan penolakan, dari karena itu juga maka kondisi ego muncul dan mulai menutupi kepribadiannya,walaupun juga ada yang saling memberi apa ego yang baik dengan kepemilikan kepribadian di berikan kepada pasangan hidupnya,seperti kata baik,memberi rumah dengan niat menberi mobil,walaupun hasil dari keduanya dan salah satunya,namum juga ada kepribadian dalam bentuk penolakan bertengkar,benci,berdiam diri,sentimen tidak memberi apa-apa, sampai putus cinta dsb.

Psikologi kepribadian ini yang juga terlihat bagi anak yang untuk agamnya degan berbakti untuk kepribadiannya untuk ritual beragama dengan kepada Tuhan yang Maha Esa itu,dengan bersama-sama datang ke vihara untuk beribada,ini merupakan suatu muncul kepribadian yang terlihat dengan berprilaku datang ke vihara untuk beribada dengan kebahagian yang amat baik yang muncul dari wajah anak,namum ego dan emosional yang muncul ini yang baik juga dapat mempengarui ego dan emosional yang lain,kemudian ini juga yang harus di berikan motivasi dan konologis bagi anak bisa terawat dengan pendidikan yang bermoral yang baik bagi dirinya dan orang lain, baik mental, dan spiritual yang baik juga.kepribadian beribada ini yang baik di contoh untuk perkembangan kepribadian seseorang itu,kepribadian yang baik dapat di contoh oleh kepribadian yang baik juga,sedangkan kepribadian yang buruk juga dapat di contoh oleh prilaku kepribadian yang bruruk,seperti anak nakal,anak malas,anak bodoh,anak pemarah,anak suka berkelahi,anak jahat dan sebaginya itu,namum semua itu juga dengan perhatian dari kedua orang tua dari kongatif dengan prilaku orang tua yang baik juga maka anak terlihat dari prilaku yang di contoh oleh orang tuannya,walaupun juga ada anak berprilaku baik tidak mencontoh prilaku orang tuanya yang buruk misanya.

Sunday, June 10, 2012

Psikologi Perkembangan anak terhadap Dhamma


Ditulis oleh : Tjung teck, CH.
Psikologi Perkembangan anak terhadap Dhamma dan baik di lihat dari berbagai sudut pandang Buddhis.

Psikologi perkembangan anak terhadap Dhamma dapat terjadi di saat anak-anak dari Psikologi perkembangan yang mencakup 1.Perkembangan anak,2.Psikologi Perkembangan anak sejak dari kontrasepsi,hubungan istri dan lahirlah anak bayi,jadi Psikologi perkembangan dari sejak awal dan akhirnya sampai remaja dan akhirnya hari tua dan Mati.Kendati ini suatu proses alam yang kelak terjadi bagi siapa saja tentunya Manusia atau Makhluk hidup,jadi kejadian ini juga dapat di hubungkan dengan kehadiran manusia baru dalam dunia ini,seperti bayi yang baru lahir dari perut sang ibu dan perkembangan ini juga dapat terlihat dengan kehidupan beragam masing-masing Individu,namum ini juga semua aspek kehidupan sang bayi dapat di pelajari dari sisi Psikologiperkembangan anak ini dari tahap menyusui,bahasa ibu bagi bayi dan berbicara,.

Teori Piaget menjelaskan tentang pengertian seseorang mengalami perkembangan dari lahir sampai menjadi dewasa. Dalam tahap-tahap perkembangannya masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Piaget membedakanya dalam empat tahap perkembangan kognitif seseorang antara lain  tahap sensorimotor pada usia 0-2 tahun, tahap praoperasional usia 2-7 tahun, tahap operasi kongkret pada usia 7-11 tahun dan tahap operasi formal setelah usia 11 tahun keatas. Perkemabngan tahap-tahap tersebut berurutan karena setiap tahap memerlukan tahap sebelumnya. Awal dan perkemabngan tahap-tahap tersebut dapat berbeda untuk setiap pribadi ( Davidoff, 1988 :371)

Anak  tahap telap,duduk,gesot,berdiri,berjalan dan sampai berlari ini juga mempunyai proses yang bertahap bagi sang bayi atau anak itu,Walaupun seorang bayi dengan kognitifnya dari olar ini juga sudah Mempengarui Psikologinya dari awal dan perkembangan secara indra Penglihatan,indra pendengaran,indra penciuman,indra pemgecap atau mulut dan fisik motorik baik juga secara mental dalam perkembangan bagi anak ini.

Psikologi Perkembangan umunya juga berhubungan dengan :
  1. Kwantitatif (Pertumbuhan)
  2. kwalitatif (Perkembangan)
Kwantitatif dari sejak di lahirkan sampai hari tua,umur bertambah tua,tinggi,berat badan yang bersifat pertumbuhan berdasarkan suatu proses jumlah sel dalam tubuh yang bersifat(iverlibel)yang bersifat tidak kembali keawal.

Kwalitatif dari Perkembangan Psikologi yang bersifat turunan dari orang tua,walaupun juga ada faktor-faktor tertentu dari proses genetik,seperti anak ediot,autis,anak cacat sejak lahir,jadi pertumbuhan bersifat dinamis dalam perkembangan anak dalam Psikologi Prenatal bagi anak pertumbuhan lambat apabila seorang anak akibat stress dari sang ibu dalam kandungan,ibu keracunan obat-obatan,gizi kurang,alkohol,merokok,,sehingga perkembangan seorang anak bisa terganggu dan berkembang.

Perkembnagan Psikologi Perkembangan bagi anak terhadap Dhamma juga bisa di berikan dengan tahap awal bagi sang anak dari tentunya Ibu dan keluraga yang bergama Buddha dan sang ibu juga mengerti dengan ajaran Agamanya yang bisa di berikan kepada sang anak baik dari masa perkembangan si anak itu,tentunya dengan bahasa anak dan bahasa ibu,walaupun sejak perkembanngan anak juga dari tadahap awal,sehingga sejak perkembangan dhamma juga sudah dapat di berikan dengan bahasa ibu dari prilaku sang ibu kepada anak,Dhamma dalam hubung Ajaran sang Buddha tentunya memberikan suatu perkembangan yang secara baik dalam perkembangan anak dari hal hubungan sebab akibat yang di tumbulkan,seperti disaat perkembanngan anak dalam duduk dan mulai berdiri dan terjatuh lagi dan duduk kembali lalu sang bayi menagis karena terduduk lagi karena sakit,sehingga sang ibu datang dan menyapanya dan mengelus-gelus dan mengendongnya dengan bahasa ibu dengan tujuan supaya bayi tidak menagis lagi,kemudian ibu juga sudah memberikan suatu dhamma bagi bayi,walupun sang bayi juga belum tahu sebab akibat yang terjadi tadi,jadi dhamma juga baik di berikan sejak dini dimana seorang anak dalam tahap perkembangan baik fisik,mental dan spiritul secara tidak langsung,namun peranan orang tua yang terutama begitu juga bagi perkembangan dan kepercayan kepada agamanya kelak di kemudian hari dari hal prilaku barbuat baik dan prilaku berbuat jahat yang bisa terjadi dimana saja dimana anak kalau masa perkembangan anak tidak diarahkan oleh orang tuanya.

Prenatal
Faktor Prenatal juga dari faktor orang tua suka jajan maka terjadi penyakit,maka anak perkembangannya terganggu,Prenatal juga proses kelahiran tidak teratur seperti dalam masa hamil ketuban pecah,anak bisa mati,faktor kalahiran di vakum,faktor kelahiran yang di sesar.Paska Prenatal perkembangan anak terganggu akibat jatuh,step,sakit,yang bisa mempengarui kecerdasan si anak dalam pertumbuhan.Psikologi perkembangan di sebabkan si anak akibat si bayi dibuang dampak psikologi perkembangan terganggu.Psikologi perkembangan juga bisa bagi anak sejak lahir,seperti lahir si anak telungkup,duduk,berjalan gesot,berdiri,berjalan,Psikologi dilihat perkembangan monotoriknya tumbuh,misalnya anak tidak bisa berbicara,tes IQ,anak telambat pertumbuhan terhadap gizi dan pertumbuhannya terhambat,Perkembangan manusia ada 3 yaitu:
  • Fisik
  • kognitif
  • sicososial
  • Fisik kalau sakit dapat terganggu dari pikiran,kurang cerdas,tidak bersemagat,cepat putus asa,malas,begitu juga mental juga terganggu muda letih,dan lemas.
  • Kognitif dalam mempelajari psikologi perkembangan dapat di lihat 3 priode:
  1. Minat awal mempelajari perkembangan anak oleh Plato
  2. Perbedaan-perbedaan individu mempunyai dasar genetis
  3. Potensi individu di katakannya sudah di tentukan oleh faktor keturuna.artinya sejak lahir anak telah memiliki bakat-bakat.
Berdasarkan perkembangan anak dalam tahap modren sekarang ini juga tidak beda jauh dengan perkembangan anak jaman dahulu,cuman perbedaan jaman saja yang dapat mempengarui setiap perkembangan bagi anak yang baru lahir,walupun setiap perkembangan psikologinya juga berbeda dengan jaman modren ini yang sudah di pengaruhi oleh berbagai iptek,internet dan ilmu pengetahuan modren itu,walaupun dasar-dasar dari setiap perkembangan anak juga banyak di ketemukan dengan corak ragam yang sama,sehingga ini merupakan suatu tolak ukur untuk memulai mempelajari setiap psikologi perkembangan anak dalam setiap even kehidupan manusia ini,jadi Psikologi perkembangan anak juga di lihat dari sudut pandang Buddhis juga banyak hasil yang bisa di kaji secara konkrit dimana banyak Penganut agama buddha tentunya yang dari masyarakat umat Buddhis itu,namum tidak beda jauh dengan psikologi Asia dan Psikologi barat yang kian hari terus berkembang dengan ciri ragam yang berbeda-beda terus menerus,kemudian psikologi manusia ini juga tidak terhitung banyaknya.

Pada abat ke 17 seorang filosof Inggris Jhon locke (1632-1704)
  1. Pengalaman dan pendidikan adalaj faktor yang paling menetukan dalam perkembangan anak ,dia tidak mengakui adanya kemampuan bawaan(innateknowldge)
  2. Isi kejiwan anak ketika dilahirkan diibarati secara kertas kosong,dimana corak dan bentuk kertas tersebut sangat ditentukan bagimana cara kertas itu ditulis
  3. Locke memberi istilah Tabula rasa (blank slate)mengungkap pentinnya pengaruh pengalaman dan lingkungan hidup terhadap perkembangan anak.
Hubungan dengan Psikologi Asia tentunya yang beragam Buddha tentunya ini juga tidak beda jauh cuman psikologi perkembangan anak juga diisi dengan paham dan kepercayan agama buddha tentunya agama yang di anutnya itu,jadi Dhamma ajaran sang Buddha juga bisa di nilai dalam tahap psikologi perkembangan anak dari sejak lahir di keluarga Buddhis ini,jadi psikologi perkembangan anak dengan ajaran Dhamma manfaat juga besar bagi perkembangan anak dari perbuatan jahat atau prilaku jahat menjadi prilaku berbuat baik dengan sebab akibat yang bergantungan yaitu karma,jadi dengan pendidikan moral dan spiritual dari orang tua dan guru dari sekolah ini juga dapat bermafaat bagi dirinya dan orang lain,jadi setiap hubungan psikologi perkembangan anak juga banyak di lihat dari setiap lingkungan dimana anak itu tumbuh dewasa dengan orang tua dan lingkungan dimana di lahir,sehingga perkembangan anak juga dapat di lihat berbagi sudut pandang sejak perkembangan anak itu juga dengan dilihat prilaku,moral,emosional,Id,ego,super ego dari perkembangan anak itu yang bisa di kendalikan oleh dirinnya sendiri dengan masa perkembangan sejak dini di mana dengan paham-paham ajaran agama tentunya Agama Buddha itu melalui Dhamma.

Banyak perbuat jahat akibat dari dirinya sendiri yang tumbuh dengan dewasa atau dari tahap psikologi perkembangan remaja ini akan berdasarkan hasil dari psikologi perkembangan anak dari sejak di lahirkan,dengan fisik yang sehat maka perkembangan anak akan jauh lebih baik dan muda mengerti apa arti setiap kehidupan ini baik prilaku jahat dan prilaku buruk,sehingga kalau anak yang fisik terganggu akibat sejak lahir maka paham untuk kehidupan ini agak sulit baginya untuk memahami apa arti kehidupan ini,jadi ini juga dapat bermafaat bagi setiap individu,namum setiap kehidupan ini tidak semua normal tergatung kehidupan masing-masing individu dari mana asalnya,sehingga Ajaran Agama Buddha dapat berkembang juga tentunya dari tahap Perkembangan psikologi perkembangan anak tentunya dengan sikap dan prilaku berdasarkan Buddha dan Dhamma itu,dengan sikap ini maka nilai-nilai dari prilaku anak dapat di didik dengan prilaku untuk berbuat baik bagi dirinya sendiri dan orang lain,tentunya taat kepada agamanya dan beribada ke vihara dan ceitya itu.

Walaupun juga kenakal anak anak juga bisa terjadi disuatu hari apabila tidak kendalikan diri dari setiap kehidupan ini,maka psikologi perkembangan anak ini juga dapat di arahkan keperbuatan baik dan tidak nakal lagi dalam kehidupan dengan ajaran Agama tentunya Agama Buddha,dengan psikologi perkembangan anak ini juga dilihat dari setiap aspek kehidupan dimana anak itu lahir dan tumbuh dewasa,walaupun sejak kecil anak dalam prilaku kognitif juga ada yang nakal,itu wajar saja dengan arahan yang benar maka perkembangan anak tidak terganggu oleh sebab lingkungan dan didikan dari orang tuanya,seperti contnya si anak kehilangan mainanya,maka dia akan mencarinya dengan berbagai fisik dan emosional yang ingin menemukan kembali mainannya yang hilang sampai tidak ketemu,maka si anak menagis sekuat-kuatnya,maka kalau sejak kecil tidak di arahkan yang benar oleh orang tua maka si anak apabila dewasa juga akan berprilaku menjerit dan sekeras-kerasnya apabila mainannya hilang,sehingga akan menggangu perkembangan Psikologi anak yang lain.